Selasa, 04 Juni 2024
Puisi kupuja dalam doa
Dalam sunyi malam aku berkelana,
Di lembah jiwa, di antara desir angin senja,
Kutinggalkan dunia fana, menapak jalan setapak,
Mencari puncak, tempat jiwa merdeka.
Gunung menjulang, menatap langit tak bertepi,
Adalah Engkau, Sang Kekasih abadi,
Setiap langkah mendaki, setiap napas terhembus,
Menggetarkan rindu dalam dada yang haus.
Puncak-Mu tinggi, di atas awan suci,
Di sanalah aku mendamba hadirmu, oh Ilahi,
Di lereng curam ku temui cinta sejati,
Yang tak terucap kata, tak terjelma arti.
Batu-batu cadas adalah cobaan,
Yang menguji iman dalam setiap pendakian,
Namun di balik kesulitan, di balik duri dan luka,
Kau sisipkan rahmat, menguatkan langkah yang tersisa.
Angin yang menyapa, bisikan lembut-Mu,
Mengajak jiwa terbang dalam syair rindu,
Di puncak gunung, kulihat cahaya,
Menyatu dalam doa, menyelimuti semesta.
Oh, Gunung Cinta, tempat peraduan hati,
Kutitipkan segala duka, segala lara ini,
Dalam bisik doa, kuadukan segala,
Kepadamu, Sang Kekasih, yang Maha Membela.
Di puncak-Mu, kupuja dalam hening,
Engkaulah segalanya, dalam tenang tak bertepi,
Seperti gunung yang kokoh dalam teguh,
Jadilah pelindungku, dalam hidup dan mati.
Aku adalah pendaki dalam setiap kelana,
Merangkak di celah bebatuan, dalam dingin yang menyapa,
Namun kehangatan cinta-Mu adalah pelita,
Menerangi jalan, menghapus segala nestapa.
Kuseret langkah lelah, di bawah rindang pepohonan,
Menghitung bintang-bintang sebagai saksi perjalanan,
Dalam lelah, dalam lapar dan dahaga,
Kutemui Engkau di setiap hela nafas doa.
Kabut pagi menyelimuti, membawa kesejukan,
Adalah sapaan-Mu dalam hening yang menyimpan,
Ketenangan jiwa, ketentraman abadi,
Yang kutemui di setiap curam dan lereng yang sunyi.
Setiap tetes embun di dedaunan hijau,
Adalah berkah-Mu yang tiada tara, tiada pernah jemu,
Menyirami hati yang tandus, memberi hidup,
Seperti doa-doa yang mengalir dalam deras air sungai.
Kutitipkan setiap harapan pada puncak yang jauh,
Pada awan yang menyentuh ketinggian abadi,
Di sanalah hatiku berserah, dalam sujud penuh rindu,
Mencari damai dalam naungan kasih-Mu yang agung.
Oh, Gunung Harapan, di sanalah ku melihat,
Kebesaran-Mu, di antara puncak dan lembah yang luas,
Di sanalah cinta-Mu memelukku erat,
Menyatukan jiwa dalam harmoni yang tulus.
Maka dalam setiap langkah, dalam setiap jejak,
Kuharap rahmat-Mu mengalir tanpa henti,
Di puncak-Mu, kutemui ketenangan sejati,
Dalam doa, dalam sujud, dalam cinta yang tak bertepi.

Langganan:
Postingan (Atom)