Senin, 16 September 2013

Piliahan Dewa


Sepi berpisah
Tak berarti pasrah
Dalam keluh kesah
Irama bersalah

Sebesar harap
seterang tampak
di antara sekian
jadi pilihan.

Yang lain terserah
Segala suara bisa diterima.
Semua bunyi akan terdengar

Tapi bukan berarti katanya kata kami.
Tolong dikoreksi
dilihat dengan matahati.

Setiap kali perjumpaan
selalu ada yang telat.
Ia tak banyak negosiasi.
para dewa terlanjur percaya.

Setiap kali pidato
ia tak pernah buat narasi.
Ia hany perlu menggerakan jari
Segala yang diingin segera jadi

Dewa memilihnya
Satu diantara sekian
Suatu hari ia keceplosan
Tentang keterpilihanya.

Pada sebuah mimbar
yang diatur pertemuanya
Yang lain harus mendengarnya
Sebab ia pilihan para dewa
yang tinggal di taman kota.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar